MEDAN (25 Februari 2021) - Permasalahan Sosial kian hari semakin kompleks sehingga strategi penanganannya pun membutuhkan inovasi, termasuk juga dalam penanganan dampak Pandemi ini.

Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) melalui Pusat Penyuluhan sosial (Puspensos) Kementerian Sosial terus menunjukkan eksistensinya dalam penanganan dampak Pandemi Covid 19.

Dalam kesempatan ini Puspensos menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Sosial Prioritas yang mengusung tema "Mewujudkan Desa Berketahanan Sosial melalui penguatan Partisipasi sosial dan kelembagaan lokal masyarakat dalam penanganan/pencegahan covid-19”

"Kontribusi nyata yang bisa dilakukan dalam keikutsertaannya mengatasi permasalahan sosial global yang amat krusial saat ini adalah melakukan penyuluhan sosial prioritas terkait Penanganan Dampak Sosial Pandemi Covid-19" Kata Kepala BP3S Syahabuddin. Rabu.24/02/2021.

Menurutnya Partisipasi sosial dalam pencegahan covid -19 di lingkup terkecil seperti Desa, Dusun, RW, bahkan lingkup RT  sekalipun akan mampu menciptakan basis pencegahan covid-19 dari lingkungan terdekat.

Syahabuddin juga menambahkan, jika dibutuhkan penguatan kelembagaan lokal yang ada di desa/kelurahan sebagai motor penggerak masyarakat yang akan menginisiasi masyarakat untuk bergerak bersama-sama melawan pandemi covid-19.

Dikesempatan yang sama Kepala Puspensos,Hasim menyampaikan jika Penyuluhan sosial akan kembangkan prilaku masyarakat terkait pencegahan/penanganan covid -19 yang dilakukan dalam bentuk penyampaian informasi dan edukasi.

"Peningkatan kapasitas menjadi sangat penting diberikan kepada para stakeholder kelembagaan lokal yang ada sebagai wujud transfer knowledge, value dan skill sehingga bisa menyampaikan dan mempengaruhi masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam penanganan covid-19" Jelas Hasim

Untuk informasi, Narasumber dalam kegiatan ini menghadirkan dari Anggota DPR RI Komisi VIII, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Binjai dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Langkat.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 (Lima Puluh) Peserta yang merupakan stakholder masyarakat di wilayah Kabupaten Binjai dan Kabupaten Langkat, terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Pemuda/Remaja (Karang Taruna, Komunitas Pemuda) Tokoh Adat Tokoh Wanita dan Aparatur Desa.