JAKARTA (10 Januari 2020) – Kementerian Sosial mendirikan posko induk Penanggulangan bencana di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang masih berlanjut.

Menteri Sosial Juliari P Batubara menyatakan pendirian posko induk didasarkan pada prediksi BMKG yang memperkirakan curah hujan tinggi masih akan berlangsung sampai bulan depan.

"Kita bentuk posko ini sampai dalam masa pemulihan. Posko ini menyediakan informasi secara terbuka bagi elemen masyarakat, swasta, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ingin mengirimkan bantuan ke daerah-daerah terdampak bencana," kata Mensos pada  Jumat (10/1).

Selain Logistik di dalam Posko terdapat layanan dukungan psikososial bagi korban bencana. Salah satunya melalui penyuluh sosial (Pensos) dan Sebuah mobil dengan ornamen warna biru yang bertuliskan 'Mobil Antigalau', juga  hadir dalam memberikan pelayanan kepada korban bencana.

Sebelumnya penyuluh sosial dengan 'Mobil Antigalau' juga hadir sejak awal kejadian bencana banjir yang fokus kepada layanan dukungan psikososial.

“Kami hadir di posko ini dalam rangka untuk memberikan dukungan psikososial, kita melakukan penyuluhan penyuluhan. Terutama mendampingi anak-anak dan kelompok rentan dengan cara bermain serta bernyanyi bersama untuk pemulihan traumanya,” kata Hasim selaku Kepala Pusat Penyuluhan Sosial Kemensos.

Ia mengatakan situasi bencana yang mencekam tentunya meninggalkan bekas trauma di hati dan pikiran banyak orang. bagi anak-anak dan kelompok rentan penting untuk mendapat pelayanan pemulihan trauma atau trauma healing.

Pendirian posko bantuan logistik merupakan salah satu langkah Kemensos mengantisipasi dampak bencana banjir dan longsor yang mungkin masih akan terjadi.

Hadir mendampingi Menteri Sosial, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Sekretaris Badan Pendidikan Penelitan dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Kepala Pusat Penyuluhan Sosial dan pejabat eselon II di lingkungan Kemensos lainnya.