JAMBI (12 April 2022) - Gerimis sejak pagi tidak membuat suasana hati Leni Haini terganggu. Diantar keponakannya mengendarai motor, Leni Haini menyusuri jalanan kota menuju Pasar Angso Duo, di Kota Jambi. 

Di pusat perniagaan di Kota Jambi ini, sudah disiapkan tenda merah putih tidak jauh dari pintu masuk bagian depan pasar. Bersama puluhan warga prasejahtera lainnya, Leni duduk di deretan kursi yang sudah disiapkan. Kamis pekan lalu, menjadi hari istimewa bagi perempuan 45 tahun itu dan sekitar 99 orang lainnya.

Presiden Joko Widodo hadir menemui mereka, dan menyerahkan secara simbolik Bantuan Tunai Langsung (BLT) Minyak Goreng. “Saya bawa lukisan anak saya. Rencananya mau saya tunjukkan ke Pak Jokowi, tapi dilarang petugas,” katanya saat ditemui di Jambi, belum lama ini. 

Meski gagal menunjukkan lukisan anaknya, perempuan 45 tahun ini tetap merasa beruntung. Sebab, saat melintas di depannya, Presiden sempat menyapa. Presiden menanyakan mau digunakan untuk apa BLT Minyak Goreng yang didapat dari Kementerian Sosial tersebut.

“Ya saya katakan untuk tambah modal usaha. Saya tetap merasa bersyukur karena di saat pandemi gini kan usaha juga belum benar-benar pulih pak. Meskipun katanya (tingkat penularan Covid-19) sudah mulai menurun,” kata Leni.

Ibu tiga anak ini baru tercatat sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dari komponen disabilitas. Keluarga pra-sejahterta bisa tercatat sebagai peserta PKH bila ia memenuhi syarat, di antaranya di dalam keluarga terdapat komponen penyandang disabilitas, lansia, anak sekolah, balita dan ibu hamil.

“Suami saya yang tercatat sebagai peserta PKH. Tapi suami lagi sakit, jadi saya mewakili,” kata warga Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi itu. Sudah beberapa bulan suami Leni, Muhammad Ikhsan (46) sakit dan hanya bisa rebahan di rumah.

Praktis, Leni yang mengambil alih nahkoda usaha pengolahan ikan teri krispi yang selama ini mereka kelola. “Ikan teri kecil-kecil itu dikemas pak. Rata-rata kemasan 1 ons dengan harga Rp15.000. Jualan pake online. Hasilnya ya ngga tentu pak. Seminggu bisa sampai 300 bungkus kalau ramai,” katanya.

Leni mengaku mantan atlet dayung nasional. Ia sudah menjejak kejuaraan di berbagai negara dan banyak meraih emas dan perak. Dalam kejuaraan di Taipei, Hong Kong dan Singapura, ia pulang membawa medali emas.  Namun yang paling berkesan bagi Leni yaitu saat menyabet medali emas dalam kejuaraan internasional yang digelar di Melbourne, Australia, 1997 lalu.

Pensiun sebagai atlet, Leni harus membuka usaha sendiri. Saat anak ketiganya, Habibah, mengidap penyakit epidermolisis bulosa (EB) – jenis penyakit kelainan kulit mudah mengelupas jika terkena hawa panas.

“Bantuan ini sangat berarti Pak. Terima kasih atas bantuan pemerintah,” katanya. 

BLT Minyak Goreng menjangkau sasaran sebanyak 20,65 juta KPM, yaitu 18,8 juta KPM BPNT dan 1,85 juta KPM PKH yang belum terdaftar sebagai penerima BPNT. Bantuan diberikan sebagai bantalan guna membantu meningkatkan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga memasuki bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meluncurkan program BLT Minyak Goreng yang secara seremoni berupa penyerahan uang tunai kepada masyarakat penerima bantuan di Pasar Angso Duo, Jambi, Kamis (7/4).

Dalam peluncuran BLT Minyak Goreng tersebut, hadir 100 penerima manfaat yang menerima bantuan senilai Rp 300 ribu/KPM. Presiden meminta agar bantuan yang diterima agar digunakan untuk keperluan yang bermanfaat bisa untuk modal usaha, membeli kebutuhan pokok, termasuk minyak goreng yang harganya sedang meningkat saat ini. 

Besaran bantuan BLT Minyak Goreng Rp 100.000 setiap bulan yang diserahkan sekaligus untuk tiga bulan yaitu April, Mei dan Juni. Dengan bantuan yang diberikan bagi masyarakat yang memenuhi syarat akan menerima bantuan total Rp300.000 pada April 2022.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI