Atasi Kawasan Rawan Terisolasi Akibat Banjir, Mensos Dirikan 4 Lumbung Sosial di Trenggalek

Atasi Kawasan Rawan Terisolasi Akibat Banjir, Mensos Dirikan 4 Lumbung Sosial di Trenggalek
Penulis :
Biro Humas
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

Tanpa segan, Mensos turun langsung ke Sungai Kali Tengah menarik material kayu untuk mengurangi hambatan arus air
TRENGGALEK (6 November 2022) - Bencana banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadi perhatian Menteri Sosial Tri Rismaharini. Tiba di lokasi bajir di Desa Tawing, di Kecamatan Munjungan, Mensos langsung mengecek titik-titik bencana.

Dengan dibonceng sepeda motor, Mensos menuju bibir Sungai Kali Tengah. Tanpa canggung, Mensos turun langsung ke sungai membantu petugas. Dari dalam sungai, Mensos ikut menarik material kayu besar yang terbawa banjir.

Hadir bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Mensos mengecek kesiapan bantuan Kementerian Sosial untuk mengatasi dampak banjir di kawasan itu. Mensos tampak mengecek kesibukan di dapur umum di Desa Tawing, serta beberapa rumah warga yang terdampak banjir.

Dari observasi lapangan dan mendengarkan penjelasan Bupati Nur Arifin dan jajaran, Mensos mendapat gambaran tentang beberapa lokasi yang terancam rawan terisolasi akibat bencana. Untuk itu, Mensos langsung mengarahkan agar dibangun lumbung sosial di empat titik di Kecamatan Munjungan.

“Ada beberapa lokasi rawanan terisolir. Nah, ini 'kan cuaca ekstrem masih terus terjadi. Puncak musim penghujan masih lama. Dikhawatirkan dampak pada banjir susulan akan menghambat akses jalan menuju Kecamatan Munjungan,” kata Mensos dalam kunjungannya, Minggu (6/11).

Kepada media, Mensos Risma menjelaskan, bantuan Kemensos sudah tersalurkan Rp628 juta. Namun, bantuan ini masih akan ditambah lagi untuk logistik dan peralatan dapurnya. "Kami akan pasok kebutuhan dapurnya, dan dorong agar mereka bisa mandiri dengan bantuan logistik yang Kemensos berikan, sehingga mereka (daerah-daerah yang rawan tersebut) bisa mandiri. Oleh karena itu, Kemensos membangun lumbung sosial di 4 titik sekaligus,” katanya.

Lokasi lumbung sosial masing-masing dua di Desa Tawing, satu di Desa Bendoroto dan satu di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan. Lumbung sosial merupakan bentuk langkah-langkah prefentif agar warga terjaga akesnya terhadap sumber logistik. 

Dari pengamatannya, Mensos juga melihat arus air telah mengerosi jalan yang berada di sisi sungai. Hal ini dikawatirkan jalan akan tergerus dan berdampak ke perumahan warga. Ia meminta masyarakat bergerak cepat. Untuk membantu warga, Kemensos akan mengirimkan bantuan alat berat. “Persiapannya harus cepat sehingga kebutuhan alat berat menjadi prioritas,” katanya.

Kepada masyarakat, Mensos Risma berharap pengelolaan penanganan resiko bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ia meminta semua pihak gotong royong, melibatkan masyarakat. “Saya sangat percaya, kekuatan masyarakat itu karena doa. Dengan doa, pasti Allah akan membantu mempermudah ini semua," ucapnya.

Bupati Nur Arifin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan kepedulian Mensos Risma. Tidak hanya bantuan bufferstock, paket sembako dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang diberikan, Bu Risma juga akan membantu mencarikan alat berat serta bronjong yang sangat dibutuhkan saat ini.

"Bahkan, Ibu Risma turun langsung ke sungai membantu menarik material kayu besar yang terbawa banjir,” ucap Arifin. 

Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Iyan Kusmadiyana menjelaskan bahwa bantuan bufferstock yang disalurkan oleh Kemensos berupa makanan siap saji sebanyak 1.500 paket, makanan anak 504 paket, kasur 300 lembar, selimut 300 lembar, sandang dewasa 200 paket, family kit 200 paket, dan kidsware 200 paket. 

Ada juga, bantuan sembako sebanyak 500 paket yang berisi beras premium 5 kg, minyak goreng 1 lt, mie instan masing-masing 10 bungkus, ikan sarden 3 kaleng, kopi bubuk 165 gram, 1 bungkus biskuit kecap manis 1 botol, dan saos tomat 1 botol per paketnya. 

Pendirian dapur umum dan pelaksanaan LDP didukung relawan kebencanaan yaitu Taruna Siaga Bencana (Tagana), bersama pilar-pilar sosial lainnya, antara lain Pelopor Perdamaian (Pordam), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), dengan menyiapkan 200 paket bahan kontak bagi anak-anak terdampak banjir. 

Hingga saat ini, Tagana Trenggalek masih terus melakukan pemantauan bersama instansi dan unsur terkait guna mengantisipasi jika terjadi banjir susulan.

Akibat bencana, sejumlah infrastruktur jembatan dan jalan putus total. Bahkan, hingga saat ini, warga di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan mengalami kesulitan akses akibat rusaknya jembatan. 

Usai mengunjungi lokasi terdampak banjir, Mensos langsung menuju ke Pasar Pon untuk membeli kebutuhan tambahan bagi warga terdampak berupa peralatan dapur, sekaligus melihat ketersediaan kebutuhan tambahan bantuan di pasar Kabupaten Trenggalek.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :