Penulis :
Humas Balai Besar Prof. Soeharso Surakarta
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
JAKARTA (1 Desember 2021) - Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021 para tanggal 3 Desember 2021, Kementerian Sosial menyelenggarakan peringatan HDI yang dimulai dari 1 - 4 Desember 2021, rangkain agenda kegiatan hari pertama pada tanggal 1 Desember telah diselenggarakan peresmian pameran dari peserta disabilitas dan pemberian bantuan ATENSI disabilitas dan ATENSI bantuan anak yatim.
Bertepatan dengan HDI 2021 adalah untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi penyandang disabilitas, yaitu bahwa peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan sokongan untuk meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.
Tujuan ini selaras dengan tema HDI tahun 2021 yaitu ”Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel dan Berkelanjutan Pasca Covid-19“. Untuk peringatan HDI tahun 2021 dipusatkan di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial RI di Jakarta.
Dalam peringatan HDI 2021 di Jakarta, Balai Besar Soeharso Surakarta hadir dengan pemberian bantuan ATENSI dan mengisi kegiatan pameran, berupa pameran handycraft dan batik, barista dan tanaman hias yang dikelola oleh PPKS yang berasal dari SKA Manahan, untuk peserta pameran diisi oleh 70 stand diantara nya dari Liposos Kota Surabaya.
Sebelum dibuka oleh Menteri Sosial RI terlebih terdahulu dilakukan pengguntingan pita dan dilanjut dengan penyerahan bantuan ATENSI. Pada kesempatan Menteri Sosial mengunjungi bantuan ATENSI disabilitas di Balai Besar Soeharso Surakarta, adapun bantuan ATENSI dari Balai Besar Soeharso total Rp.279.850.000,-.
Bantuan tersebut berupa 1 buah standing wheelchair/kursi roda multiguna, 1 buah kursi roda elektrik dan 1 buah kaki palsu atas lutut dan 1 buah kaki palsu bawah lutut. Dalam penyerahan kepada PPKS, Mensos Risma berkenan untuk menyerahkan standing wheelchair/kursi roda multiguna senilai Rp. 53.750.000,- kepada Eprisa Nova Rahmawati (19) atau akrab disapa Rahma. Rahma masih kuliah di Universitas Muhammadyah Purwokerto Jurusan Teknik Infomatika Semester l dan berasal dari Kabupaten Banjarnegara.
Kursi roda berikut nya adalah kursi roda elektrik senilai Rp. 24.000.000,- yang diberikan kepada Alfiana Astri Prameswari dengan sapaan Fia (29) dari Kabupaten Sleman. Fia lulusan S1 Jurusan Bahasa Inggris Universitas Islam Indonesia (UII) dan lulus dengan hasil yang memuaskan yakni cumloade dengan IPK 3,75. Setelah menyelesaikan kuliah S1 dilanjut dengan S2 di Universitas Negeri Yogyakarta dengan mengambil jurusan linguistik terapan penerjemah bahasa inggris.
Setelah penyerahan kursi roda dilanjut dengan penyerahan kaki palsu atas lutut kaki kiri senilai Rp. 10.500.000,- yang diberikan kepada Irwan (35) yang berasal dari Kabupaten Bogor.
Irwan mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2020 dan mengakibatkan kaki kiri atas lutut nya di amputasi. Pekerjaan sehari-hari Irwan bekerja di bidang kontraktor.
PPKS yang terakhir adalah Asep Susanto dari Kabupaten Bogor yang menerima bantuan kaki palsu bawah lutut kanan senilai Rp.5.500.000,-. Pekerjaan Asep sehari-hari adalah sebagai tukang ojek pangkalan. Asep amputasi kaki kanan bawah lutut karena
kecelakaan lalu lintas tahun 2003.
Dalam penyerahan standing wheelchair/kursi roda multiguna kepada Rahma, di hadapan ibu Risma dan hadirin Rahma mendemontrasikan penggunaan kursi rodanya dengan maju dan mundur dan sambil mendirikan badannya disertai dengan menjalankan kursi rodanya, setelah mendemontrasikan kursi roda multi guna nya, secara spontan mendapat tepuk tangan dari ibu Mensos dan hadirin.
Rahma merasa terharu dan mengucapkan,"Terima kasih kepada Kementerian Sosial dan Balai Besar Soeharso Surakarta atas pemberian bantuan kursi roda multi guna ini, pastinya dengan penggunaan kursi roda ini akan membantu saya dalam mobilitas kuliah dan aktivitas lainnya,"ujar Rahma.
Sebelum beranjak pada stand lainnya, Mensos Risma mendapat hadiah lukisan yakni lukisan presiden Joko Widodo dan lukisan Tri Rismaharini, lukisan tersebut hasil karya dari Rahma sendiri. Juga dari Asep, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial dan juga Balai Besar Soeharso Surakarta atas pemberian kaki palsu ini.
"Setelah saya coba kaki palsu nya ringan dan nyaman dipakai, dan bisa untuk membawa mobil," ujar Asep. Kalau pendapat Irwan, kaki palsu nya sangat ringan dan bisa untuk berlari dan memudahkan saya untuk beraktivitas saya bekerja," menurutnya.
Bagikan :