JAKARTA (29 Juli 2022) - Anggota III BPK RI Achsanul Qosasi menyatakan kekagumannya dengan fasilitas  Command Center yang dimiliki Kementerian Sosial. Achsanul menyatakan baru mengetahui ada fasilitas canggih di Kementerian Sosial.

“Saya baru tahu ada fasilitas seperti ini di Kementerian Sosial. Saya kira ini sangat membantu respon cepat dalam penanganan bencana,” kata Achsanul saat mengunjungi ruang Command Center di Gedung Cawang Kencana, Rabu (27/7).

Achsanul hadir di Cawang Kencana dalam kaitan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Sosial TA 2021. BPK RI memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Disela-sela kunjungan tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak Achsanul menyaksikan operasional Command Center yang terletaak di lantai dasar Gedung Cawang Kencana.

Di sini dilengkapi dengan tampilan layar digital berbagai ukuran yang memproyeksikan image. Mensos menjelaskan apa saja informasi yang ditayangkan pada layar.

Di antaranya tampilan adalah statistik yang menggambarkan jenis aduan yang masuk ke dashboard Command Center. Tampilan statistik aduan disajikan dalam bentuk grafis batang dalam durasi harian.

Hari itu, dashboard Command Center menunjukkan terdapat aduan bansos sebanyak 77 laporan, bencana 152 laporan, Kekerasan, Trafficking dan Hukum sebanyak 10 laporan, terlantar dan sakit parah sebanyak 13 laporan, serta Pemberdayaan dan Pelayanan Publik sebanyak 25 laporan.

“Ini laporan bencana paling banyak yaitu 152 laporan. Habis itu ada bansos sebanyak 77 laporan, Pemberdayaan dan Pelayanan Publik sebanyak 25 laporan, dan seterusnya. Bencana ini dari mulai banjir sampai gempa bumi,” kata Mensos.

Data yang disajikan pada layar merupakan hasil mirroring (duplikasi) data secara riel time dengan data yang dikelola Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selanjutnya Mensos juga menjelaskan tentang dukungan yang diberikan Kemensos kepada penyintas di kawasan bencana. Di sana, Kemensos telah menyiapkan titik-titik lumbung sosial untuk menjamin akses terhadap logistik.

"Apa itu lumbung sosial?" kata Achsanul. Mensos menjelaskan, lumbung sosial merupakan cadangan kebutuhan para penyintas bencana. Saat ini Kemensos telah membangun 48 lumbung sosial di seluruh tanah air.

“Isinya mulai dari bahan makan, selimut, kapal karet, tenda, pemurni air, dan sebagainya," kata Mensos. Setiap titik isinya belum tentu sama menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik tiap wilayah.

Lumbung sosial didirikan Kemensos di kawasan rawan bencana agar tetap terakses pada kebutuhan hidup selama menunggu bantuan lebih lanjut.

"Di sini ada  tombol-tombol yang bisa menampilkan petugas Tagana dan pendamping sosial di lokasi tertentu. Kalau tombol ini berisi informasi tentang isi bantuan di lumbung sosial," kata Mensos.

Achsanul tampak memperhatikan dengan seksama penjelasan Mensos. "Kalau garis biru itu apa ya?" Achsanul bertanya.

Petugas menjelaskan garis biru adalah garis imaginer yang menghubungkan lumbung sosial ke sentra Kemensos terdekat. Atas penjelasan Mensos, Achsanul tampak puas.

Penyimpan Command Center didorong dari pengalaman Mensos selama turun ke lapangan. Baik dalam mengecek lokasi bencana, masalah korban asusila, disabilitas, dan berbagai permasalahan sosial lainnya.

Mensos menyatakan, kebutuhan terhadap informasi kadang sulit dipenuhi, khususnya di lokasi bencana. Pada akhirnya, penanganan masalah tidak bisa dilakukan dengan cepat. Seperti gempa NTT atau erupsi Gunung Semeru.

Command center diharapkan menjadi pusat pengelolaan informasi (termasuk informasi kebencanaan). Pengelolaan secara terkoordinasi diharapkan dapat menyediakan informasi yang tidak hanya cepat namun juga akurat. **