Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
JAKARTA (29 Oktober 2021) - Menindaklanjuti arahan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini untuk melakukan penjangkauan terhadap komunitas pemulung, pengamen, manusia silver dan lain lain. Untuk itu telah dilakukan asesmen kepada komunitas Punk di kolong jembatan stasiun Tebet Jakarta Selatan.
Kementerian Sosial melalui Balai "Mulya Jaya" Jakarta mengerahkan tim untuk melakukan pendalaman respon kasus kepada 3 orang dari komunitas punk tersebut. Ketiga orang itu sehari-harinya sebagai pengamen, tukang parkir dan penggambar tato.
Asesmen ini merupakan tindak lanjut dari penjangkauan waktu lalu, beberapa ingin mendapatkan layanan di Balai Mulya Jaya namun mereka memutuskan untuk tetap di masyarakat dengan memulai usaha dan yang lain ingin menghidupkan kembali usaha yg pernah bangkrut.
Kemudian beberapa yang lainnya masih pikir pikir. Mereka sudah ditawari untuk berjualan di SKA tp tetap ingin berjualan di luar karena merasa melihat peluang yang bagus dan mereka tetap dapat berinteraksi dengan teman teman lainnya. Karena meskipun mereka dalam keadaan hidup susah mereka punya kepedulian yang kuat, dengan menyisihkan penghasilan untuk saling membantu sesama.
Saat di assemen oleh Pekerja Sosial, Sri Mulyani 2 (dua) diantaranya merupakan pasangan suami istri sebagai pengamen. Penghasilan dari mengamen berkisar 10 ribu sampai 50 ribu per hari dan itu hanya mencukupi kehidupan sehari hari, bahkan di masa pandemi ini mereka semakin sulit untuk mendapatkan penghasilan kadang tidak sama sekali.
Mereka berharap kepada Kementerian Sosial untuk diberikan bantuan yaitu memiliki usaha warung kopi bagi Putri dan suami serta bantuan kesehatan bagi Putri untuk melepaskan KB spiralnya karena ingin hamil, untuk pernikahannya yang kedua ini belum punya anak. Begitu juga bagi Sapta berkeinginan melanjutkan usaha nasi goreng untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik bagi keluarga.
Rencana tindak lanjut dari hasil assemen yaitu Balai "Mulya Jaya" akan memberikan bantuan kepada Putri dan suami untuk usaha warung kopi dan bantuan usaha warung nasi goreng kepada Sapta untuk melanjutkan usahanya, serta tempat usaha yang layak untuk mereka. Kemudian mencarikan solusi untuk mereka yang nantinya akan di sewakan tempat usaha untuk modal awal serta memberikan pelayanan kesehatan kepada Putri terkait dengan KB spiral yang akan dilepas.
Bagikan :