Suaminya Alami Gangguan Jiwa, Kemensos Beri Bantuan Ibu yang Urus 4 Anaknya Seorang Diri

Suaminya Alami Gangguan Jiwa, Kemensos Beri Bantuan Ibu yang Urus 4 Anaknya Seorang Diri
Penulis :
Indah Octavia
Penerjemah :
Intan Qonita N/Karlina Irsalyana

MANGGARAI TIMUR (12 FEBRUARI 2023) - Kementerian Sosial merespon cepat seorang ibu yang berjuang sendiri mengurus 4 anaknya. Kisahnya viral di media karena harus berjibaku sementara suaminya mengalaminya gangguan jiwa.

Perempuan tangguh itu, Agata Ladang, menjalani hidup penuh tantangan selama 6 tahun terakhir. Kesulitan ekonomi membuat suami Agata, KH (40) mengalami tekanan kejiwaan hingga sempat mencoba bunuh diri. KH berhasil diselamatkan, namun sejak itu ia mengalami halusinasi dan terindikasi mengalami gangguan jiwa.

Hidup harus terus berjalan. Agata berjuang sendiri membesarkan  4 anaknya dengan berjualan sayuran di Pasar Borong, Kecamatan Borong, kabupaten Manggarai Timur. Dengan  pendapatan Rp500 ribu/bulan, perempuan 41 tahun ini harus merogoh kocek Rp2 juta/tahun untuk sewa lahan tempat ia berdagang.

Dengan pendapatan itu, Agata kesulitan membiayai sekolah keempat anaknya yang saat ini berada di jenjang SMA kelas 11, SD kelas 6 dan 5 serta TK.

Berdasarkan hasil asesmen, Kementerian Sosial langsung berkoordinasi dengan Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose Ruteng untuk merujuk KH yang telah 6 tahun dipasung. Keluarga terpaksa memasung karena kondisinya yang agresif dan membahayakan orang lain.

Namun, karena Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose Ruteng sudah penuh, untuk sementara KH dirawat di rumah dengan memberikan obat secara rutin selama 30 hari ke depan dan dipantau oleh pemerintah setempat. Obat ini berfungsi untuk menurunkan agresifitas sembari menunggu ketersediaan tempat di panti.

"Kemensos memastikan keluarga Agata tidak mengalami guncangan ekonomi berkepanjangan, yang akan berdampak pada munculnya permasalahan baru lagi. Hal-hal seperti kebutuhan dasar dipastikan pemenuhannya diantaranya kebutuhan pangan keluarga, pendidikan dan kesehatan. Sehingga menjadi penting agar keluarga memperoleh bantuan PKH & BPNT, " kata Nursyamsu, Plt. Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos.

Nursyamsu menambahkan bahwa perlu juga mengakseskan pada bantuan kesehatan seperti dukungan BPJS, serta bantuan dukungan pendidikan dari Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pihaknya juga tentu akan memberi dukungan kewirausahaan untuk memastikan meningkatnya jumlah penghasilan.

Saat ini, Kementerian Sosial telah memastikan kebutuhan dasar KH terpenuhi dengan memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Bantuan tersebut berupa beras, telor, minyak goreng, mie telor hingga sabun.
 
Melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos dan Sentra Efata Kupang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kemensos melakukan pendampingan kepada keluarga. Pihak Kemensos bersama keluarga telah melakukan pembebasan pasung terhadap KH.

Kementerian Sosial juga memberikan pemberdayaan ekonomi kepada Agata (41) dengan menambah variasi produk dagangan. Barang tersebut diantaranya beras, minyak goreng, mie telor, telor, kopi biji, kacang brenabon, kacang hijau, bawang merah, garam halus dan garam kasar yang siap dijual di lapaknya.

Pemenuhan kebutuhan anak pun dilakukan dengan pemberian bantuan ATENSI berupa perlengkapan sekolah seperti tas sekolah, sepatu sekolah, seragam sekolah, buku tulis dan alat tulis untuk ke empat anaknya.

Ke depan, Kemensos akan terus mendampingi keluarga Agata. Kemensos akan berupaya membawa KH ke RSJ di Kupang. Setelah membaik, Kemensos akan memberi dukungan residensial di Sentra Efata Kupang. Di waktu yang bersamaam pula akan diberikan dukungan pemenuhan kebutuhan dasar dan dukungan kewirausahaan bagi keluarga.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI 
Bagikan :