JAKARTA (3 Agustus 2022) - Kementerian Sosial melakukan langkah proaktif sejalan dengan pemberitaan media tentang sembako yang tertimbun di kawasan Depok. Kemensos telah mengirimkan tim untuk mengecek langsung ke lapangan dan melakukan uji petik.

Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, tim Inspektur Jenderal (Itjen) Kemensos hadir di lokasi sembako yang tertimbun di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Hasil penelusuran menunjukkan sembako yang berupa beras dan bahan lain tersebut merupakan kejadian pada tahun 2020. Pengiriman bantuan dilakukan saat terjadi hujan deras, membuat kerusakan bahan makanan sehingga tidak layak konsumsi.

Dalam jumpa pers dengan media (02/08), Mensos menyatakan, kerusakan telah diganti oleh penyedia jasa transporter yakni JNE. "JNE telah membeli beras yang sama kepada Perum Bulog lalu menyalurkan kembali kepada KPM sesuai daftar penerima," kata Mensos.

Dari pengamatan langsung di lapangan, tim mendapatkan dua catatan penting, yakni dari kemasan beras dan jenis sembako yang tertimbun. Mensos menyatakan, karung beras tidak ada label khusus sebagai kebijakan standar pada salur bansos tahun 2020.

“Jadi berasnya tidak ada labelnya. Selain itu, ditemukan pula ada tepung, dan telur. Padahal bansos waktu itu hanya beras,” kata Mensos. Apakah ketiadaan label pada karung beras karena dicopot atau bagaimana, tim belum bisa memastikan.

Setiap beras bantuan dari Kemensos diberikan label “Bantuan Presiden RI melalui Kementerian Sosial”. Ini merupakan kebijakan standar pada salur bansos tahun 2020.

Kedua, tim Itjen mencium aroma kurang sedap yang diduga telur busuk dan tepung terigu pada bahan makanan yang tertimbun.

Tanpa ciri tersebut, Kemensos menduga beras dan bahan makanan lain yang tertimbun tersebut bukan merupakan bantuan yang disalurkan melalui Kemensos untuk penanganan dampak Covid-19.
 
"Jadi kami belum menemukan keterkaitan sembako tersebut dengan program Bansos Kemensos. Namun demikian, kami akan menunggu penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan oleh Barekrim Mabes Polri," kata Mensos.

Selain responsif, Kemensos juga kooperatif dengan memberikan akses kepada Polri untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk mengungkapkan lebih jauh terkait sembako tersebut. Sejak awal, Kemensos telah menjalin kerja sama dengan Satgas Pangan Bareskrim Polri.

Anggota Satgas Pangan Bareskrim Polri Kombes Pol. Eka Mulyana yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan, Satgas Pangan telah menindaklanjuti dengan datang langsung ke TKP. Menurut Eka, ada beberapa orang yang kita ambil keterangannya termasuk dari JNE. Satgas juga bekerja sama dengan penyidik Polres Depok.

“Hasil olah TKP akan kami dalami lebih lanjut, apakah ada unsur pelanggaran atau pidana lainnya. Saya minta masyarakat bersabar karena saat ini proses pendalaman sedang berlangsung. Nanti akan ada up-date dari Bareskrim,” katanya.