MAKASSAR (24 Agustus 2022) - Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr. H. Ashabul Kahfi, M.Ag menutup Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat melalui Kewirausahaan Sosial yang diselenggarakan Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar.
Pelatihan ini menyasar Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang memiliki karakteristik jenis usaha sama (kuliner) dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penerima Manfaat (PM) di Sentra Gau Mabaji Kabupaten Gowa.
Ketua Komisi VIII DPR RI bahwa pelatihan yang diselenggarakan Kementerian Sosial sudah memikirkan dampak jangka panjangnya. “Begitu pedulinya negara kita dengan masyarakat yang perlu bantuan, baik itu jangka menengah maupun jangka panjang. Hari ini ada pelatihan peningkatan kapasitas di bidang kuliner", ujarnya.
Saya kira, lanjutnya pilihan pelatihan kuliner ini untuk kondisi hari ini sangat tepat karena kebutuhan kuliner itu sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini. Terutama hampir masyarakat kota menggantungkan makanannya melalui layanan, baik itu di warung ataupun restoran. Mereka menggantungkan kebutuhannya kepada produsen makanan sehingga menurut saya ini sangat tepat,” ujarnya.
Pelatihan yang dilaksanakan secara klasikal ini menggunakan pendekatan life skills training sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan kewirausahaan sosial yang dilakukan melalui pelatihan dan pemberian keterampilan agar Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) mampu untuk hidup mandiri dan produktif.
Peserta pelatihan sebanyak 30 orang peserta yang dibatasi pada rentang usia di bawah 40 (empat puluh) tahun dengan menghadirkan dua narasumber atau praktisi, yaitu Ibu Monica Harijati dengan materi Packaging and Digital Marketing.
Narasumber kedua adalah seorang owner Diah Cookies, Surabaya Ibu Diah Afrianti yang menyampaikan materi: Bisnis Rumahan Jadi Omset Milyaran.
Untuk memberikan motivasi kepada peserta, disuguhkan kisah sukses dan praktik membuat kue dari penerima bantuan PKH Kota Makassar atas nama Ibu Santi, yang sehari-hari berjualan kue boroncong di depan Komplek Perumahan NTI dengan omset sebesar Rp 300.000/hari.
Pelaksanaan pelatihan selama 3 (tiga) hari ini dimulai dari tanggal 24 sampai dengan 26 Agustus 2022, bertempat di Aula BBPPKS Makassar dengan metode 20% teori dan 80% praktik. Di sela-sela kegiatan juga akan dilaksanakan penanaman Ubi Jalar di lahan kosong BBPPKS Makassar oleh peserta pelatihan.
Pelatihan kewirausahaan ini dibuka secara resmi oleh Kepala BBPPKS Makassar, Anna Puspasari, M.Si. dan dihadiri oleh para Kepala Sentra/yang mewakili di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, pejabat struktural dan fungsional BBPPKS Makassar.
Dalam sambutannya, Kepala BBPPKS Makassar berharap agar melalui pelatihan ini, penerima manfaat dapat meningkatkan kemampuannya untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik.
Rezki Wahyuni, peserta dari KPM PKH Kota Makassar mengaku senang mengikuti pelatihan ini, "Saya senang mengikuti pelatihan ini, semula saya tidak tahu cara mengemas produk yang bagus, setelah mengikuti pelatihan saya tahu cara mengemas produk supaya menarik minat konsumen untuk membeli.” katanya dengan senyum khasnya.
Sementara itu Rahmiwati, PM dari Sentra Gau Mabaji Gowa mengungkapkan, “Saya senang dan terbantu dengan alat-alat usaha yang diberikan. Alat ini bisa membantu saya untuk mengembangkan usaha.” Ia juga merasa termotivasi untuk kembali memulai usaha.
Tidak hanya diberikan teori dan ilmu saja, diakhir pelatihan peserta diberikan bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) berupa perangkat usaha kuliner atau sesuai hasil asesmen yang dilakukan oleh Sentra Gau Mabaji Gowa. Total bantuan yang diberikan yaitu sejumlah Rp 199.827.750,00. Peserta juga dibuatkan grup Whatsapp untuk memantau perkembangan usahanya.