JAKARTA (27 Oktober 2020) - Menteri
Sosial Juliari P. Batubara mengapresiasi capaian realisasi anggaran Kementerian
Sosial, yang pada hari ini, mencapai 86,74%. Menjelang 3 bulan di akhir tahun
2020, Mensos memotivasi jajarannya untuk terus menjaga, meningkatkan kinerja,
dan menyelesaikan semua program, khususnya program bantuan sosial (bansos).
Mensos Ari menilai, capaian kinerja tidak
lepas dari kekompakan dan komitmen kuat jajaran Kemensos. Terkait hal tersebut,
Kemensos memaparkan Realisasi dan Capaian Kinerja, di kantor Kemensos Gedung
Cawang Kencana Jakarta, hari ini (27/10/2020).
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal
Hartono Laras menyatakan, dengan Pagu Rp134,008 triliun, realisasi anggaran
Kemensos mencapai Rp112,178 triliun atau 86,74%. Capaian ini juga terasa
istimewa karena memasuki 1 tahun Juliari P. Batubara menjabat sebagai Menteri
Sosial.
Sekjen menyatakan, dengan capaian realisasi
tersebut, Kemensos kembali memantapkan posisi sebagai kementerian dengan
realisasi tertinggi di antara 85 K/L. “Sesuai dengan arahan Bapak Menteri
Sosial, kinerja ini akan terus kami pertahankan dan kami tingkatkan. Yang tidak
kalah penting realisasi anggaran Kemensos lebih tinggi dari realisasi rata-rata
nasional sebesar 68,11%,” kata Sekjen dalam jumpa pers tersebut.
Dari berbagai jenis belanja, realisasi
belanja bansos sebesar 87,86%, belanja pegawai sebesar 74,18%, belanja barang
sebesar 63,11%, kewenangan dekonsentrasi 59,35%, dan kewenangan tugas
pembantuan sebesar 53,48%.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Dirjen
Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama menyampaikan capaian bansos di
lingkungan PFM. Pada bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako
dengan sasaran 20 Juta KPM, dari Pagu Rp43,1 triliun telah terealisasi 78,6%.
Kemudian Bansos Tunai (BST) dengan penerima
sebanyak 9 juta KPM, dengan anggaran
Rp32,4 triliun telah terealisasi mencapai 96,50%. PFM juga menangani Bansos
Tunai KPM BPNT/Program Sembako Non PKH dengan sasaran 9 Juta KPM dengan indeks
Rp500 ribu/KPM sekali salur. “Dengan anggaran Rp4,5 triliun, telah mencapai
realisasi 100%. Secara umum, bansos di lingkungan PFM sudah realisasi sebesar
84,56%,” katanya.
Kemudian dalam kesempatan sama, Dirjen
Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Pepen Nazaruddin menyatakan, Ditjen
Linjamsos menangani bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sasaran
10 Juta KPM dan anggaran Rp36,8 triliun.
Lalu Bansos Sembako Jabotabek dengan sasaran
1,9 Juta KPM dengan anggaran Rp6,8 triliun. “Baik PKH maupun Bansos Sembako
Jabotabek sudah realisasi sebesar 100%. Untuk Bansos Sembako Jabotabek sudah
selesai Tahap X dan kini memasuki Tahap XI,” katanya.
Yang tidak kalah penting, dilaporkan pula
progress salur Bantuan Sosial Beras (BSB) dengan sasaran 10 KPM dimana
volumenya 15kg/KPM/Bulan (selama tiga bulan: Agustus-Oktober 2020). “Dengan
anggaran Rp4,5 triliun, BSB telah terealisasi mencapai 98,38%,” kata Dijen
Pemberdayaan Sosial Edi Suharto, dalam jumpa pers tersebut.
Sebelumnya, Ketua Komisi VIII DPR Yandri
Susanto memuji kinerja anggaran Kementerian Sosial. Di bawah kepemimpinan Menteri Sosial Juliari
P. Batubara, serapan anggaran Kemensos
tertinggi di antara K/L dan tepat sasaran.
"Saya mengapresiasi kinerja Kementerian
Sosial selama satu tahun terakhir. Kinerjanya bagus. Ditandai denga tingginya serapan anggaran dan penyaluran
tepat waktu, " kata Yandri.
Pagu Anggaran Kemensos TA 2020 terus
meningkat dari Rp62,7 triliun mengalami peningkatan menjadi Rp104.4
triliun, Rp124 triliun dan terkini
Rp134,008 triliun.
Meskipun terus meningkat dan mencapai
realisasi tertinggi, pengelolaan anggaran di Kemensos mematuhi prinsip-prinsip
tata kelola anggaran yang transparan dan akuntabel.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI