GRESIK (21 April 2022) - Matanya berbinar penuh semangat kala mengenalkan lukisan wajah Presiden RI Joko Widodo. Muhammad Amanatullah, si pelukis penuh bakat ini, mengaku menyelesaikan lukisan wajah orang nomor satu di Indonesia itu hanya 2 hari, normalnya 5 hari.

Anda jangan salah. Pria yang akrab dipanggil Aam ini melukis dengan cara tidak lazim, dengan kaki dan mulutnya. Ya, ini karena pria berusia 29 tahun ini merupakan penyandang disabilitas fisik.

Aam bukanlah pelukis amatiran. Ia sudah go internasional. Namanya tercatat sebagai anggota perkumpulan internasional yaitu Association of Mouth and Foot Painting Artists of the World (AMFPA) di Swiss. Ia terus mengirimkan hasil karyanya untuk dipamerkan di berbagai negara oleh AMFPA dan, tentu saja, dapat cuan.

Aam menjadi salah satu penerima bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kemensos di kunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Pasar Baru Gresik yang  didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Aam menerima bantuan ATENSI dari Kemensos berupa sepaket alat lukis untuk terus mendukung bakatnya yang sudah tembus kancah internasional. 

Aam mengaku keberhasilannya hingga titik ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah. "Itu sebabnya saya membuat lukisan ini, selain berterima kasih, saya yakin penyandang disabilitas akan selalu membutuhkan dukungan dari pemerintah," ungkap pria lulusan Universitas Muhammadiyah Gresik dengan predikat Cumlaude ini.

Saat kelas  3-5 SD, dirinya menemukan bakal menggambar, dimulai dengan menggunakan krayon dan media kertas, Ia diikutkan dengan berbagai lomba tingkat nasional oleh Pemerintah Kota Surabaya. 

Hingga akhirnya ia dimasukkan ke sanggar lukis untuk memperdalam bakatnya setelah lulus SMA, tepatnya di tahun 2012. Ia mulai dikenalkan dengan media kanvas, cat air dan cat minyak. Sejak saat itu bakatnya semakin terasah.

Lukisan hasil karyanya pernah diborong oleh kolektor saat pameran. Sebanyak 11 lukisan laku diborong dengan harga total Rp14 juta. Ia juga memasarkan lukisannya di berbagai acara pameran, salah satunya di Jatim Fair.

Tak sampai disitu, ia pun diberikan beasiswa kuliah gratis oleh pemerintah. Ia menyelesaikan studi S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan menyabet predikat Cumlaude. Capaiannya ini berbarengan dengan diterimanya ia menjadi anggota AMFPA. 

Kisah inspiratifnya menarik banyak perhatian dari pemerintah dan berbagai media swasta. Ia membagi kisahnya juga di beberapa media televisi.

Sederet pencapaiannya tak lepas dari dukungan orangtuanya. "Motivasi saya ya orangtua saya. Yang menguatkan saya untuk tidak malu dengan kondisi fisik saya. Saya menganggap saya tidak disabilitas, saya normal seperti yang lainnya", katanya.

Aam berharap agar teman-teman penyandang disabilitas lainnya terus bergerak menekuni dan mengeksplor bakat masing-masing. "Teman-teman ayo bergerak. Harus percaya diri. Kalau kita bergerak, Allah juga akan memberikan apa yang kita minta," katanya.

Rachmat Koesnadi, Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung ikut angkat bicara. "Patut diapresiasi oleh siapapun prestasi Mas Aam. Sesuai arahan Menteri Sosial Ibu Tri Rismaharini terus berupaya memberikan penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas," katanya.

Rachmat mengatakan kepada awak media bahwa Kemensos akan menyisir kebutuhan Aam, salah satunya alat bantu aksesibilitas agar mobilitas Aam lebih mudah.

Selain itu, Rachmat juga mengatakan akan memberikan ruang bagi Aam memasarkan hasil lukisannya di Sentra Kreasi ATENSI (SKA) milik Kementerian Sosial. "Ya, kita upayakan kedepan hasil karyanya bisa dipasarkan di SKA milik Kemensos", ungkapnya.

Kunjungan Kerja Presiden RI ke Pasar Baru Gresik sekaligus menyerahkan bantuan ATENSI, PKH, BPNT dan BLT minyak goreng bagi warga yang membutuhkan. Khusus bantuan ATENSI yang diberikan untuk penerima manfaat di Gresik, Jawa Timur senilai total Rp581.915.200.

Bantuan ATENSI ini terdiri dari Tabungan ATENSI bagi Yatim Piatu, Yatim dan Piatu, Bantuan Aksesibilitas, Bantuan Kebutuhan Dasar dan Bantuan Kewirausahaan.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI