SURABAYA (2 November 2024) - Jelang Hari Pahlawan Nasional tahun 2024, Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial mengadakan kegiatan Anjangsana dengan Warakawuri atau Keluarga Pahlawan di Surabaya dan Pasuruan pada 2 hingga 3 November 2024. 


Dalam anjangsana tersebut, Kemensos juga memberikan bantuan alat bantu kursi roda kepada keluarga pahlawan Elli Muntamah (47) istri dari Danardono Ariotejo cucu pahlawan RMTA. Soerjo dan alat bantu dengar kepada Ikrar Aulia (67) putra dari Brigjen TNI H. Hasan Basri.


Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Istri Menteri Sosial, Fatma Saifullah Yusuf yang juga pembina Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial. "Saya berharap ini menjadi bantuan yang bisa memberikan manfaat seluas-luasnya, yang mana semua yang kita berikan adalah yang dibutuhkan," ujarnya di Surabaya, Sabtu (2/11/2024).


Danardono Ariotedjo, cucu dari pahlawan RMTA. Soerjo saat ini tinggal di Sambikerep, Surabaya. Elli, istri dari Danardono tengah mengidap kanker serviks dan sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit. Untuk itu, kursi roda dari Kemensos akan dapat meningkatkan mobilitas dan aksesibilitasnya saat menjalani pengobatan


Raden Soerjo merupakan Gubernur Jatim pertama setelah Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Sebagai Gubernur, ia memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas wilayah Jawa Timur di masa awal kemerdekaan yang penuh tantangan. 


Raden Soerjo pernah memberikan pesan bahwa lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Sehingga, ia memiliki peran penting dalam pertempuran yang terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya.


Ikrar Aulia Basry merupakan putra dari pahlawan nasional Brigjen TNI H. Hasan Basry. Diusia yang sudah tidak lagi muda, Ikrar mengalami penurunan pendengaran. Alat bantu dengar yang diberikan Kemensos kepadanya diharapkan dapat membantu aktivitasnya sehari-hari dan bekerja.


Brigjen TNI H. Hasan Basry sosok pahlawan yang juga berjasa dalam bidang pendidikan sebagai salah satu sosok penting dalam pembangunan Universitas Lambung Mangkurat. 


Kepahlawanan Hasan Basry juga diabadikan sebagai nama KRI Hasan Basri yang digunakan sebagai kapal markas dalam Operasi Gabungan Busur Ambalat-19 untuk pengamanan perbatasan di bawah kendali Gugus Tempur Laut Komando Armada II (Guspurla Koarmada II) yang bermarkas di Surabaya.


Fatma juga menjelaskan bukan hanya menyerahkan alat bantu saja, namun juga paket sembako serta tali asih. "Mudah-mudahan ada manfaatnya," tambahnya.


Berdasarkan PP no 78 tahun 2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara Serta Besaran Tunjangan Berkelanjutan bagi Pejuang, Perintis Kemerdekaan dan Keluarga Pahlawan Nasional, Kemensos telah menyalurkan tunjangan berkelanjutan pada tahun 2024 ke rekening keluarga Pahlawan Nasional pada tanggal 31 Januari 2024 berdasarkan SK Nomor 02/SK/5.3/PB.06.01/01/2024 tanggal 19 Januari 2024 dengan besaran Rp50.000.000 per tahun untuk setiap keluarga. 


Para penerimanya tersebar di beberapa daerah, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan daerah lainnya di Indonesia dengan total 88 keluarga.


Selain tunjangan kehormatan, Kementerian Sosial juga merespons kebutuhan alat bantu yang diusulkan oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI). Terdapat 53 usulan alat bantu dan 19 usulan alat bantu untuk Janda Perintis Kemerdekaan.