JAKARTA (2 Desember 2024) – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial RI, Fatma Saifullah Yusuf, menekankan pentingnya peran keluarga dalam mendukung pengembangan kepemimpinan dan kemandirian anak-anak penyandang disabilitas. Hal ini disampaikan dalam sesi talkshow Hari Disabilitas Internasional 2024 dengan tema "Peran keluarga dalam membentuk karakter kepemimpinan penyandang disabilitas" di Taman Ismail Marzuki, Senin (2/12/2024). 

Menurut Fatma, keluarga, khususnya orang tua, memiliki peran krusial dalam menciptakan lingkungan yang penuh cinta kasih dan perhatian. “Teman-teman yang memiliki putra-putri penyandang disabilitas harus memberikan perhatian lebih, terutama dari orang tua, baik ibu maupun ayah,” ujarnya.

Fatma juga menyoroti pentingnya membangun rasa percaya diri anak-anak disabilitas yang kerap merasa tidak aman (insecure) terhadap kondisi mereka. Peran keluarga, lanjutnya, menjadi penopang utama untuk membantu anak-anak menghadapi keterbatasan mereka dan mengembangkan kemampuan secara optimal.

Dalam talkshow tersebut, Fatma mengapresiasi diskusi yang tercipta, yang telah memberikan masukan berharga bagi Kementerian Sosial untuk meningkatkan pelayanan dan dukungan terhadap penyandang disabilitas. Ia menegaskan bahwa Kemensos akan terus berkomitmen memberikan kesempatan yang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk maju, mandiri, dan setara dalam berkarya bersama masyarakat lainnya.

“Melalui masukan-masukan yang telah dibahas hari ini, kami di Kemensos akan terus berupaya memberikan yang terbaik. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, di mana penyandang disabilitas memiliki peluang yang sama untuk berdaya dan berkarya,” kata dia.

Acara ini menghadirkan narasumber inspiratif yaitu Staf Khusus Presiden 2019-2024 Angki Yudistia, Ketua Yayasan Ramah Cerebral Palsy Milandari Khrisnawati, Ketua PORTADIN (Perkumpulan orang tua penyandang disabilitas) Hendratmoko. Ketiganya berbagi pengalaman tentang bagaimana menjadi anak, orang tua, dan saudara dari penyandang disabilitas. 

Wilandari, yang merupakan orang tua dari anak cerebral palsy (CP) mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos ini. "Acara hari ini menurut saya sangat menarik dan membuka mata saya betapa beragam (jenis disabilitas), bukan CP saja. Meski CP yang paling berat. Tapi kegigihan mereka sebagai orang tua itu patut diatasi jempol," ujarnya. 

Menurut Wilan, pemerintah sejauh ini cukup berperan dalam memberikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.  "Bagi kami itu sangat luar biasa. Karena dengan diajaknya kami bersekolah di STIS (Sentra Terpadu Inten Suweno). Kami difasilitasi bis antar jemput, seragam, tas, dan juga pelatihan vokasi," katanya. Sejak satu tahun terakhir, Kemensos memfasilitasi Yayasan Ramah Cerabral Palsy melakukan aktivitas di STIS Cibinong.