JAKARTA (6 Agustus 2020) – Kementerian Sosial menjalin kerja sama dengan Aids Healthcare Foundation (AHF), lembaga nirlaba yang berpusat di Los Angeles, Amerika Serikat. Kedua belah pihak sepakat memperkuat penanganan terhadap orang dengan HIV dan AIDS (ODHA).

 

Hari ini (06/08), nota kerja sama antara AHF dengan Kemensos ditandatangani kedua belah pihak, per tanggal 22 Juli 2020 untuk masa berlaku 2020-2023. Nota kerja sama mengatur dua Ruang Lingkup Program/Area Kerja Sama yaitu (1) mitigasi dampak penanganan HIV melalui rehabilitasi sosial bagi ODHA; (2) Peningkatan Akses Layanan Kesehatan ODHA. 

 

Dalam kesempatan itu, Kepala Biro Perencanaan Kemensos Adhy Karyono menyatakan, selamat bergabung kepada AHF sebagai mitra pembangunan non pemerintah Kemensos. “Saya berharap kerja sama Kemensos-AHF betul-betul dapat mengisi kekosongan dan melengkapi apa yang belum bisa dilakukan oleh Pemerintah Indonesia,” katanya, saat menerima audiensi perwakilan dari AHF.

 

Hadir dalam acara tersebut Kepala Biro Perencanaan Adhy Karyono, Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS dan KPO) Waskito Budi Utomo, Senior Monitoring and Evaluation Officer AHF Asep Nur Hidayat, dan Physician and Medical Program Officer dr. Herru Adriansyah AHF.

 

Pada kesempatan dimaksud juga dilakukan penyerahan nota kerja sama secara simbolis dari Kepala Biro Perencanaan ke Direktur RSTS dan KPO selaku selaku mitra kerja teknis AHF di Indonesia.

 

Selaku koordinator kerja sama internasional, Biro Perencanaan akan membantu AHF dalam hal supervisi, monitoring dan evaluasi program, kepatuhan pada regulasi serta mendampingi AHF dalam relasinya dengan Tim Perizinan Ormas Asing.

 

“Biro Perencanaan juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Direktorat RSTS dan KPO yang secara intens dan konstruktif memberi dukungan teknis serta mengawal proses MSP dan pembahasan Rencana Induk Kegiatan (RIK) antara Kemsos-AHF sepanjang Januari-Juli 2020,” kata Adhy.

 

AHF merupakan lembaga nirlaba, non-sektarian, dan non-politis, yang didirikan pada tahun 1987 dan berpusat di Los Angeles, Amerika Serikat dengan fokus utama program AHF membantu ODHA dalam menjangkau akses perawatan dan pengobatan yang tepat guna, khususnya bagi kelompok tidak mampu, tanpa memandang kemampuan membayar.

 

Selain itu, AHF juga mendukung peningkatan kualitas program HIV dengan meningkatkan deteksi dini, pencegahan penularan, pendampingan dan pencegahan Lost to follow up (LTFU) terapi ARV. Saat ini AHF memiliki empat kantor regional (di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin dan Asia), 6.641 staf dan jumlah total klien AIDS yang menerima dukungan akses untuk perawatan medis dalam proyek AHF lebih dari 1 Juta klien di 45 negara.   

 

Di Indonesia, secara teknis AHF akan bersinergi dengan Direktorat RSTS dan KPO di enam provinsi yaitu DKI Jakarta; Sumatera Utara; Bali; Jawa Timur; Sulawesi Selatan; dan Kalimantan Timur.

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI