JAKARTA (12 Juli 2022) - Kementerian Sosial melalui Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) melaksanakan pembukaan pelatihan Hipnoterapi bagi SDM Kesejahteraan Sosial dilingkungan Kementerian Sosial RI. Pelatihan ini merupakan jawaban dari kebutuhan pegawai yang menjadi ujung tombak pelayanan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).


“Sering kali kami mendapati PPKS yang mengalami berbagai gangguan seperti depresi, sulit berkomunikasi, tidak percaya diri, phobia, insomnia, bahkan sampai psikosomatis, namun kami tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan kemampuan kami.” Kata Leni seorang peserta dari sentra Handayani.


Begitu juga pendapat dari Pekerja Sosial Muda Bernama Agus dari Sentra Terpadu Inten Suweno yang berpendapat sangat membutuhkan pelatihan Hipnoterapi. “Kami sangat membutuhkan pelatihan Hipnoterapi dikarenakan beragam jenis PPKS yang mendapat pelayanan dari Sentra Terpadu Inten Suwena sebagai Lembaga yang memberikan multi layanan.” terangnya.


Peserta pelatihan berjumlah 32 orang dari sentra dan sentra terpadu dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial serta perwakilan dari unit teknis terkait. Pelatihan Hipnoterapi akan diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari dari tanggal 12 sampai dengan 21 Juli 2022, dengan metode pembelajaran klasikal atau tatap muka dengan pendekatan Competence-Based training dan bertempat di Pusdiklatbangprof Jl. Margaguna No. 1 Jakarta Selatan.


Adapun fasilitator pada pelatihan Hipnoterapi akan di isi oleh orang yang berkecimpung cukup lama di bidang Hipnoterapi seperti Adityo Herlambang, Fadly Yulianto dan didukung oleh narasumber dan fasilitator berasal dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial dan widyaiswara Pusdiklatbangprof sebagai Co Fasilitator.


Dalam sambutannya, Kepala Pusdiklatbangprof Bapak Afrizon Tanjung berpesan bahwa peserta yang ikut pada pelatihan kali ini adalah orang pilihan karena tidak semua peserta yang diusulkan oleh unit teknis dapat diterima menjadi peserta. Hal ini dilakukan untuk memberikan peluang bagi pegawai yang sungguh-sungguh ingin mengembangkan keahlian dibidang Hipnoterapi


“Temen-temen yang di sentra dan balai yang sering turun kelapangan saya kira tidak mengalami masalah, bagaimana dengan temen-temen yang di pusat?.” Pertanyaan ini dipertanyakan oleh Kepala Pusdiklatbangprof kepada peserta agar tidak mengalami hambatan dalam mempraktekkan ilmu Hipnoterapi setelah selesai mengikuti pelatihan.


“Temen-temen di kantor pusat seperti di Pusdiklatbangprof saya ijinkan untuk setiap jumat bisa langsung ke sentra” imbuhnya.


Tidak semua orang yang mengalami masalah akan menemukan jalan keluar, bahkan sebagian orang megalami penderitaan psikologis seperti stres, depresi, krisis percaya diri, atau gangguan psikologis lainnya yang sangat variatif dan kompleks.


Hipnoterapi merupakan perspektif lain yang patut dijadikan alternatif bagi SDM Kesejahteran sosial yang dalam bekerjanya selalau melibatkan kompetensi komunikasi dan pola pikir problem solving. Sehingga Hipnoterapi merupakan salah satu terapi psikologis yang dapat diterapkan oleh SDM Kesos untuk menyembuhkan permasalahan psikologis yang dihadapi oleh seorang klien (gangguan psikosomatis).


Dengan menggunakan hipnoterapi ini, diharapkan SDM Kesos dapat membantu klien/ penerima manfaat untuk mengatasi permasalahan psikologis yang berujung pada perubahan perilaku klien kearah yang lebih baik.