JAKARTA (21 Agustus 2023) – Kementerian Sosial memperkuat pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dalam mendapatkan informasi. Langkah nyata terbaru yang ditempuh adalah mempermudah akses penyandang disabilitas dalam mengakses informasi melalui situs resmi Kemensos, https://kemensos.go.id.
Kemensos menambahkan fitur tambahan (widget) yang berfungsi untuk memberikan kemudahan kepada pengunjung agar bisa mengakses website tersebut dan menemukan informasi yang mereka cari dengan mudah. Untuk kepeerluan itu, Kemensos mengandeng perusahaan berbasis teknologi digital, UserWay.
“Ini merupakan salah satu usaha kami membuka akses informasi seluas-luasnya kepada para pengguna, terutama bagi penyandang disabilitas. Sebelumnya ada disabilitas yang tidak bisa mengakses informasi di official website Kemensos. Tapi kini hal itu tidak menjadi hambatan lagi,” kata Plt. Kepala Biro Humas Romal Uli Jaya Sinaga di Jakarta (21/08).
Dengan widget dengan kendali artificial intelligence (AI) menjadi elemen kunci yang mempermudah penggunanya berselancar mencari informasi. Para penyandang disabilitas dipermudah aksesnya dengan tersedianya menu-menu yang bisa diakses dengan mengklik menu aksesibilitas di pojok kiri bawah.
Dengan mengakses tombol ini, banyak menu bantuan yang bisa dipilih oleh para penyandang disabilitas, bergantung dengan kebutuhan mereka masing-masing. Misalnya, disabilitas netra atau orang yang memiliki gangguan penglihatan bisa mengakses menu “Baca Halaman”. Bila menu ini diklik akan terdengar suara yang dapat membacakan artikel yang muncul dalam laman tersebut.
“Selain itu, tersedia menu untuk mengatur ukuran huruf, spasi teks, kecerahan, bahkan tersedia menu ramah disleksia dan banyak opsi menu lainnya,” kata Romal. Dalam mempermudah aksesibilitas bagi para disabilitas, Kemensos mengedepankan empat prinsip aksesibilitas, yaitu dapat dipahami, dapat dioperasikan, dapat dimengerti serta konten situs web yang dapat diakses harus mudah ditafsirkan dan dipergunakan oleh penggunanya tanpa kecuali.
Kemudahan aksesibilitas terhadap informasi merupakan langkah nyata Kemensos setelah sebelumnya telah ditempuh beberapa upaya lain. Kemensos merupakan memelopori pencetakan bahan bacaan braille untuk penyandang disabilitas sensorik netra. Layanan ini berpusat di Sentra Abiyoso Cimahi. Inilah unit pelaksana teknis (UPT) Kemensos yang khusus bertugas melaksanakan penyediaan bahan bacaan dan informasi bagi penyandang disabilitas sensorik netra, termasuk Al Quran braille.
Pada awal tahun ini, UPT Kemensos lainnya, Sentra Wyata Guna di Bandung bekerja sama dengan Komisi Informasi Pusat (KIP) melakukan konversi Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik beserta turunan Peraturan Pemerintah ke format braille.
Proses pengalihan huruf Undang-undang dan PP KIP ini merupakan implementasi aksesibilitas informasi publik yang terbuka bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Sentra Wyata Guna melaksanakan pencetakan braille. Ditargetkan pencetakan sebanyak 48.000 buku braille per tahun yang ditanggung APBN sehingga biayanya gratis bagi kepentingan nonprofit.
Menyediakan akses informasi dan layanan literasi kepada penyandang disabilitas merupakan salah satu pemenuhan hak penyandang disabilitas yang telah diamanatkan oleh UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas, bahwa penyandang disabilitas sebagai warga negara memiliki hak berekspresi, berkomunikasi, dan memperoleh informasi.